Menyingkap Perilaku Konsumtif Generasi Z di Era E-Commerce: Tinjauan Data

Datains
4 min readSep 5, 2023
Photo by CardMapr.nl on Unsplash

Manusia selalu membutuhkan berbagai macam barang yang didapatkan dengan adanya kegiatan transaksi jual — beli. Dengan perkembangan internet yang begitu pesat, maka sekarang kegiatan jual — beli tersebut juga dapat dilakukan dengan menggunakan internet, yang sering disebut dengan e-commerce.

Electronic Commerce, atau biasa disingkat dengan e-commerce, adalah semua kegiatan jual beli atau transaksi yang dilakukan menggunakan sarana media elektronik (internet). Meski telepon dan televisi termasuk sebagai sarana elektronik, e-commerce kini lebih merujuk ke teknologi digital atau internet. Pihak penjual yang memiliki lapak di e-commerce hanya perlu menjalani aktivitas jual beli dan meladeni pesanan yang dilakukan oleh pembeli. Sedangkan untuk aktivitas pengelolaan situs dan sebagainya, semuanya menjadi tanggung jawab dari pemilik situs atau platform jual beli online tersebut.

Data Proyeksi E-Commerce di Asia Tenggara

Perkembangan e-commerce di seluruh dunia sangatlah cepat. Sebagian besar orang sudah mulai meninggalkan toko konvensional dan beralih ke toko online atau yang biasa disebut dengan e-commerce.

E-commerce di negara Indonesia sendiri bisa dibilang sudah sangat berkembang. Dari hasil riset eMarketer, sebuah perusahaan riset pasar, pada tahun 2021, Indonesia menempati posisi pertama pada proyeksi penjualan pada e-commerce di Asia Tenggara. Proyeksi penjualan pada e-commerce di Indonesia mencapai US$ 20,21 miliar.

Persentase Pengunjung E-Commerce di Indonesia

Dunia perbelanjaan dan ritel di Indonesia mulai banyak beralih pada e-commerce. Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali platform belanja maupun e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Dari data yang didapat pada kuartal 1 tahun 2023, Shopee atau yang biasa disebut masyarakat sebagai “toko oren” menjadi e-commerce dengan pengunjung paling banyak di Indonesia yaitu sebanyak 39,32%, yang kemudian disusul oleh Tokopedia yang biasa disebut dengan “toko hijau” dengan jumlah pengunjung 29,13%.

Persentase Pendapatan yang Dibelanjakan di E-Commerce berdasar Usia

E-commerce menjadi salah satu hal yang penting bagi para penggunanya. Pengguna e-commerce mayoritas adalah anak muda, terutama generasi millenial. Hal tersebut dapat dilihat pada pertentase gaji yang digunakan untuk berbelanja di e-commerce oleh generasi millenial merupakan yang paling besar dibandingkan dengan generasi lainnya, yaitu sebesar 5,4%. Kemudian disusul dengan usia 26–35 tahun dengan persentase sebesar 5,2%. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa semakin muda usianya, maka semakin banyak rasio pendapatan yang dibelanjakan.

Jenis Barang yang Banyak Dibeli di E-Commerce

Dalam e-commerce, barang yang dijual sangat beragam. Dari data yang diambil pada tahun 2023, pembelian barang di e-commerce yang paling banyak dibeli oleh pengunjung adalah produk fashion, yaitu sebesar 22%, disusul dengan produk kesehatan & kecantikan, serta pulsa & voucher yang besarnya 14%. Dengan data tersebut, maka dapat dilihat bahwa barang — barang yang banyak dibeli bukanlah barang — barang kebutuhan primer yang merupakan bahan — bahan pokok yang harus dipenuhi sehari — hari, melainkan merupakan barang — barang kebutuhan tersier (yang tidak wajib dipenuhi).

Persentase Pengguna E-Commerce berdasar Jenis Kelamin

Pengguna e-commerce terdiri dari berbagai macam kalangan. Data diatas menunjukkan data pengguna e-commerce berdasar jenis kelamin pada tahun 2020 dan 2021. Dari data tersebut, perempuan lebih banyak menggunakan e-commerce dibanding laki-laki pada setiap tahunnya, yang ditunjukkan dengan angka 51% untuk penggunaan e-commerce pada jenis kelamin perempuan tahun 2020 dan 53% untuk tahun 2021.

Rata-rata uang yang dibelanjakan di E-Commerce berdasar Jenis Kelamin

Dari data sebelumnya diatas, ditunjukkan bahwa perempuan lebih banyak berbelanja menggunakan e-commerce dibandingkan laki-laki. Namun, pada data diatas, dibandingkan perempuan, laki-laki lebih banyak menghabiskan uang di e-commerce dalam satu kali belanja dibandingkan perempuan. Hal ini dapat dilihat bahwa laki — laki rata — rata menghabiskan Rp 299.195 sekali transaksi pada tahun 2020 dan Rp 320.982 pada tahun 2021 dibandingkan perempuan yang menghabiskan Rp 258.116 pada 2020 dan Rp 289.163 pada 2021.

Kesimpulan

Era globalisasi saat ini tidak hanya membuat perkembangan teknologi menjadi canggih, akan tetapi juga membuat gaya hidup manusia menjadi modern dan serba mudah. Penggunaan internet berkembang dengan pesat dan menjadi bagian penting dalam bidang ekonomi. Salah satu dampak perkembangan internet adalah e-commerce, yang sudah tidak asing dengan di telinga kita. E-commerce digemari di berbagai kalangan usia dan sektor masyarakat. E-commerce telah menjamur sejalan dengan berkembangnya bisnis dan meningkatnya kebutuhan di masyarakat.

Namun, dampak dari e-commerce adalah para penggunanya membeli produk di e-commerce hanya karena mereka tergoda adanya diskon yang diberikan oleh penjual, dan hanya sedikit yang mengatakan mereka belanja online karena barang tersebut benar — benar mereka butuhkan. Sehingga, hal ini menimbulkan gaya hidup yang konsumtif. Maka dari itu, sebaiknya pengguna e-commerce lebih bijak dalam bertransaksi sehingga terhindar dari perilaku konsumtif.

Sumber Data

https://www.insiderintelligence.com/content/southeast-asia-ecommerce-2021-public-health-uncertainty-clouds-outlook

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/09/gaji-generasi-z-dan-milenial-banyak-dibelanjakan-di-e-commerce

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/03/5-e-commerce-dengan-pengunjung-terbanyak-kuartal-i-2023

Infografis

https://public.tableau.com/app/profile/datains.team/viz/ECommerce_16932947422700/Dashboard1

Oleh:
Joseva Handika & Datains Team

--

--