Mengulik Perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam Daftar Forbes The Global 2000 Tahun 2023

Datains
5 min readDec 13, 2023

Forbes, sebuah nama yang menjadi sinonim dengan kekayaan, kesuksesan, dan inspirasi di dunia bisnis, telah lama menjadi sumber informasi utama bagi para pengusaha, pemimpin bisnis, dan individu yang ingin mengikuti jejak orang-orang terkaya dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Terbit pertama kali pada tahun 1917 oleh B.C. Forbes dan menjadi terkenal dengan motto “The Capitalist Tool” majalah ini telah menjadi salah satu publikasi paling berpengaruh di dunia. Forbes sendiri telah menjadi tempat di mana para miliarder dan pemimpin bisnis global dapat berbicara tentang perjalanan mereka menuju sukses, membagikan pelajaran berharga, dan memberikan wawasan eksklusif tentang bagaimana mereka mengelola perusahaan mereka.

Daftar top 3 dan 10 negara yang masuk dalam Forbes The Global 2000

Forbes, yang dikenal sebagai otoritas terkemuka dalam pemeringkatan bisnis global, telah merilis daftar terbaru dan paling dinanti yaitu 'Forbes The Global 2000' untuk tahun 2023. Daftar ini mencantumkan perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia dengan penilaian kriteria dari market value, aset, profit dan sales. Berdasarkan data, Top 3 Global Perusahaan dunia menurut Forbes yaitu JPMorgan Chase dari United States, Saudi Arabian Oil (Saudi Aramco) dari Saudi Arabia dan ICBC dari China.

Perusahaan Indonesia dalam Daftar Forbes The Global 2000 Companies 2023

Ranking Perusahaan Indonesia di Forbes The Global 2000

Salah satu yang paling menarik adalah pesatnya peningkatan jumlah perusahaan Indonesia dalam daftar ini, yang menunjukkan pertumbuhan dan daya saing perekonomian Indonesia di pasar global. Berdasarkan data, 8 perusahaan asal Indonesia telah masuk ke dalam daftar Forbes The Global 2000 Companies tahun ini. Untuk ranking teratas dari kedelapan perusahaan ini yaitu Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri dan Bank Central Asia.

Meninjau pada Kriteria Forbes : Market Value, Profit, Sales dan Asset

Grafik Nilai Profit terhadap Sales Pada BRI, Bank Mandiri dan BCA

Melihat dari analisis nilai profit terhadap sales dari ketiga perusahaan top Indonesia ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati posisi pertama dengan jumlah profit sebanyak USD 3450 atau senilai Rp. 54.768.750 dari 13160 penjualan . Sedangkan yang kedua, Bank Central Asia (BCA) telah meraih profit sejumlah USD 2930 atau setara dengan Rp.46.513.750 dari 6710 penjualan. Selanjutnya dari Bank Mandiri dengan nilai profit yang tidak jauh dari BCA yaitu USD 2720 atau senilai Rp.43.180.000 dengan penjualan yang lebih tinggi dibanding BCA yaitu 10000 penjualan.

Rasio Profit Margin BRI, Bank Mandiri, BCA

Rasio profit margin adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase keuntungan (profit) yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam hubungannya dengan pendapatan (sales) perusahaan. Rasio ini memberikan gambaran tentang efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

Hasil Analisis :

Bank Central Asia memiliki efisiensi profitabilitas yang tinggi dibandingkan Bank lainnya, yaitu 0.4367% dengan nilai profit yang dimiliki $2930 dan salesnya $6710. Sedangkan, Bank Mandiri memiliki rasio profit margin 0.2720% dengan perhitungan nilai profitnya senilai $2720 dan salesnya senilai $10.000. Kemudian, pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki rasio 0.2622% dengan nilai profit $3450 dan nilai salesnya $13160.

Diagram market value dan asset BRI, Bank Mandiri dan BCA

Diagram di atas menampilkan nilai asset dan market value pada Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Central Asia (BCA). Pada diagram market value, Bank Central Asia (BCA) memiliki nilai pasar yang tinggi yaitu $75.600 dibandingkan dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang nilainya $53.790 maupun Bank Mandiri yang memiliki nilai $32.580. Selanjutnya, pada diagram asset menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki nilai asset yang tinggi yaitu $120.800 dan selisih sedikit $960 dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memiliki nilai $119.840. Sedangkan, nilai asset pada Bank Central Asia berada diurutan ketiga yaitu $88.150.
Dapat disimpulkan bahwa ketika nilai Asset perusahaan meningkat, Market Value cenderung menurun.

Analisis Korelasi dari Keempat Atribut Penilaian Forbes pada Ketiga Perusahaan Top Indonesia

Korelasi adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Dalam konteks ini, kita dapat menggunakan korelasi untuk mengukur hubungan antara beberapa variabel seperti market value (nilai pasar), sales (penjualan), asset (aset), dan profit (laba) dari ketiga perusahaan Indonesia yang masuk Forbes, tiga teratas perusahaan yang dianalisis yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Central Asia (BCA). Korelasi ini dapat memberikan insight tentang bagaimana variabel-variabel ini saling berhubungan.

Tabel Korelasi Asset, Market Value, Profit, dan Sales BRI, Bank Mandiri, BCA

Keterangan :

Disini kita menggunakan Korelasi Pearson (-1 hingga 1), Ini mengukur hubungan linier antara dua variabel. Nilai positif menunjukkan hubungan positif, sementara nilai negatif menunjukkan hubungan negatif. Nilai 0 menunjukkan tidak ada hubungan linier.

Hasil korelasi akan memberikan gambaran tentang sejauh mana variabel-variabel ini berhubungan satu sama lain. Misalnya, korelasi positif antara penjualan dan laba dapat menunjukkan bahwa ketika penjualan meningkat, laba juga cenderung meningkat. Sebaliknya, korelasi negatif antara aset dan profit mungkin menandakan bahwa ketika aset meningkat, profit cenderung menurun.

Penting untuk diingat bahwa korelasi tidak menyiratkan kausalitas. Artinya, meskipun dua variabel mungkin memiliki korelasi yang kuat, hal ini tidak berarti bahwa salah satu variabel menyebabkan perubahan dalam variabel lainnya.

Hasil Analisis :

Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan keempat variabel / kriteria yang dinilai oleh Forbes yaitu Asset perusahaan, Market value, Profit dan Sales. Hasilnya menunjukkan bahwa :

1. Korelasi antara market value dengan asset yang dimiliki bernilai -0.68, yang mana menandakan ketika asset perusahaan meningkat, market value cenderung menurun.

2. Korelasi antara profit dan sales dengan asset menunjukkan hasil positif , hal ini berarti ketika profit dan sales meningkat, nilai asset perusahaan juga ikut meningkat.

3. Korelasi negatif ditunjukkan pada nilai market value terhadap asset dan profit

4. Korelasi nilai profit terhadap market value dan sales menunjukkan hasil negatif sedangkan, nilai profit terhadap nilai asset hasilnya positif karena linier akan meningkat bersamaan.

5. Korelasi nilai sales terhadap kedua nilai seperti asset dan market value menunjukkan korelasi positif yang mana saat penjualan (sales) mengalami kenaikan, kedua nilai lainnya akan meningkat pula. Namun, korelasi antara nilai sales dengan profit bernilai negatif. Hal ini mungkin terjadi pada kondisi tertentu.

KESIMPULAN :

Forbes adalah sumber informasi utama bagi pemimpin bisnis di seluruh dunia dan telah menjadi wadah bagi miliarder dan pemimpin bisnis global untuk berbagi insight dan pengalaman. Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan 8 perusahaan masuk dalam daftar Forbes Global 2000.

Dalam artikel ini, kami mengulas hubungan dari parameter yang dinilai oleh Forbes yaitu market value, asset, profit dan sales dari ketiga perusahaan Indonesia dengan peringkat atas di antaranya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA). Tentunya hal ini menjadi sorotan kompleksitas pasar keuangan di Indonesia.

Ditulis oleh: Eka Samsiati & Datains Team

--

--