Karakteristik Art Style di Era Revolusi Seni Digital AI Tahun 2023–2024

Datains
9 min read4 days ago

--

Sumber : Desain dibuat menggunakan teknologi AI untuk merepresentasikan konsep infografis tentang evolusi seni.

Dalam era seni modern yang dinamis, kita menyaksikan transformasi yang luar biasa, dipicu oleh sinergi antara evolusi gaya seni (art style), kekuatan media sosial, dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Gaya-gaya klasik seperti Cubism dan Realism, semua ini disajikan ulang dengan cara yang segar dan relevan, dengan transformasi yang kini terjadi di ranah yang sangat digital. Sementara media sosial telah berfungsi sebagai galeri global, cukup dengan satu klik, dan pintu bagi jutaan orang di seluruh dunia terbuka untuk menikmati karya yang dipamerkan oleh para seniman.

“Seni modern adalah karya seni yang dihasilkan dalam periode terentang antara -an sampai -an dengan menggunakan gaya dan filosofi seni yang dihasilkan pada masa itu.”

Lebih menarik lagi, teknologi Artificial Intelligence (AI) seperti DALL-E dan MidJourney telah mengubah hakikat penciptaan seni. Dengan kemampuan untuk menghasilkan visual yang kompleks dalam hitungan detik, AI tidak hanya mempercepat prose kreatif tetapi juga menghadirkan serangkaian peluang baru yang bahkan sebelumnya sulit untuk sekedar dibayangkan. Dengan perpaduan gaya seni, platform digital, dan kemajuan teknologi, industri seni kini melangkah menuju masa depan yang penuh inovasi, di mana industri seni saat ini menawarkan kreativitas dan teknologi yang bekerja sama untuk mendefinisikan ulang seni sebagai media yang terus berkembang dan beradaptasi.

“Keajaiban AI terletak pada kemampuannya untuk belajar dari pola dan data. Dengan algoritma yang tepat, AI dapat memahami estetika, gaya, dan tema yang beragam dalam seni. Berkat kemampuannya untuk menganalisis jutaan gambar, musik, dan teks dalam waktu singkat, AI mampu menghasilkan karya-karya yang unik dan menarik.”

Sumber Data

Data yang digunakan dalam artikel ini berasal dari dataset AI-Generated Art Trends yang tersedia di . Dataset ini mencakup berbagai karya seni yang dihasilkan oleh algoritma kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir, memberikan wawasan tentang bagaimana Artificial Intelligence (AI) membangun seni digital. Dataset ini berisi informasi mendetail mengenai setiap karya seni, termasuk judul, tanggal pembuatan, tools yang digunakan, kategori gaya seni, serta deskripsi singkat. Selain itu, dataset ini juga memungkinkan analisis terhadap tren yang berkembang dalam seni generatif AI, termasuk pergeseran gaya dan kemunculan teknik baru.

Dataset ini diunduh pada bulan Desember 2024, sehingga mencerminkan tren AI dalam seni hingga periode tersebut. Analisis dalam artikel ini dilakukan berdasarkan data yang tersedia tanpa proses pengambilan data tambahan melalui metode lain. Dengan menggunakan dataset ini, kita dapat mengamati bagaimana Artificial Intelligence (AI) berkontribusi terhadap evolusi gaya seni digital, memahami tools yang sering digunakan, serta melihat bagaimana preferensi dan tema dalam seni AI berkembang dari waktu ke waktu.

Karakteristik Utama Seni Digital

Gambar Eksplorasi Data Karakteristik Art Style di Era Revolusi Seni Digital AI Tahun 2023–2024

Mengetahui bagaimana karakteristik utama seni digital itu sendiri adalah hal yang sangat penting, karena dengan hal tersebut kita bisa mengetahui seberapa jauh seni digital berbasis Artificial Intelligence (AI) ini berkembang. Seperti pada visualisasi di atas kita bisa mengetahui bahwa dengan kolaborasi AI dan karya seni, 10 jenis gaya seni (art style) telah berhasil diciptakan oleh para seniman. Berbagai jenis art style yang telah digunakan ini telah menunjukkan bagaimana algoritma AI dapat mempelajari art style dengan baik seperti yang para seniman inginkan. Pada jumlah art genre pun juga memiliki arti yang sama, dengan ditunjukkannya 10 jenis art genre, ini berartikan bahwa algoritma AI juga berhasil mempelajari berbagai art genre dengan baik.

Seperti yang sudah kita singgung di awal tadi, terdapat perpaduan gaya seni, platform digital, dan kemajuan teknologi. Terkait hal tersebut, berdasarkan data yang tersedia kita bisa mengetahui terdapat 10 jumlah medium, 10 jenis platform, dan 5 jenis tools yang digunakan saat ini. Adanya ketiga hal tersebut termasuk menjadi faktor yang membantu perkembangan kolaborasi Artificial Intelligence (AI) dan karya seni saat ini untuk menghasilkan karya seni yang unik, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Dominasi Art Style di Era Digital Artificial Intelligence (AI)

Gambar Art Style Paling Dominan

Berbagai jenis art style adalah wujud dari hasil ketika seni bertemu dengan teknologi, oleh karena itu mari kita eksplorasi lebih lanjut jenis-jenis art style yang dihasilkan. Cubism memimpin dengan angka dominasi 895 karya, menjadi art style paling populer di era seni digital berbasis AI. Gaya ini menawarkan kesan modern dengan pendekatan geometris yang tajam, membuatnya cocok untuk visual yang futuristik dan unik. Tidak jauh di belakang, Realism dengan 864 karya menjadi pilihan favorit untuk menghadirkan detail yang mendekati kenyataan, sering digunakan di berbagai industri kreatif seperti gaming dan desain. Hal ini menunjukkan bahwa Artificial Intelligence (AI) tidak hanya menciptakan karya abstrak, tetapi juga memenuhi kebutuhan akan visual yang realistik dan relevan.

Menariknya, gaya seperti Abstract (778) dan Surrealism (819) tetap memiliki tempat istimewa bagi mereka yang mencari kebebasan ekspresi dan imajinasi tanpa batas. Data ini mencerminkan bahwa seni digital berbasis Artificial Intelligence (AI) mampu menjembatani kebutuhan pasar yang beragam, mulai dari desain yang praktis hingga karya yang konseptual. Dengan berbagai gaya yang mendominasi, AI tidak hanya menjadi alat, tetapi juga mitra kreator dalam menghadirkan seni yang inklusif dan inovatif. Apa art style favorit Anda di antara jenis-jenis art style ini?

Teknologi Digital Sebagai Mitra Kreator Bagi Seni

Gambar Medium Paling Populer

Dalam dunia seni yang terus berubah ini, perpaduan antara kemajuan teknologi dan kreativitas merevolusi cara seni diciptakan, dinikmati dan digunakan. Popularitas gaya seni seperti Cubism dan Realism menggarisbawahi bagaimana kebutuhan visual di era digital bisa begitu beragam. Bahkan, gaya-gaya seperti Abstract dan Surrealism terus mempertahankan relevansi mereka, membuktikan bahwa seni berbasis Artificial Intelligence (AI) dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pasar dan ekspresi artistik yang bebas.

Namun, yang membuat seni digital berbasis Artificial Intelligence (AI) benar-benar menarik adalah fleksibilitas medium yang digunakan. Berdasarkan data, medium seperti Mixed Media dan Pencil Sketch mendominasi preferensi seniman di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi menjadi bagian dari proses kreatif, pendekatan tradisional tetap relevan. Medium seperti ini memungkinkan para seniman untuk memadukan komponen fisik dan digital, menciptakan kreasi yang inovatif namun kaya akan warisan artistik yang mendalam

Gambar Platform Paling Populer

Sementara itu, di bagian ini, kita dapat melihat lima platform paling populer dan sering dipilih oleh para seniman untuk menampilkan seni digital berbasis Artificial Intelligence (AI). Dribble menerima nilai popularitas terbanyak dengan 2.28 juta, menunjukan bahwa ini adalah platform favorit bagi para seniman profesional. Dribble dengan fitur portofolionya menjadi tempat lumrah bagi para seniman untuk memamerkan karyanya dan menjalin kontak yang bermanfaat. Pernahkah anda menelusuri karya-karya di Dribble. Jika anda gagal memanfaatkan kesempatan ini, mungkin inilah saatnya untuk mendapatkan motivasi dari para seniman hebat.

Flickr, ArtStation, Instagram, dan Twitter juga tak kalah menarik, masing-masing dengan lebih dari 2 juta unggahan. Flickr dan ArtStation, misalnya, dikenal karena komunitas fotografi yang solid dan dukungan bagi seniman konsep serta pembuat seni 3D. Sementara itu, Instagram dan Twitter menghadirkan peluang unik dengan jangkauan global mereka, memungkinkan seni digital tersebar dalam hitungan detik. Bayangkan, satu unggahan di Instagram bisa dilihat ribuan orang hanya dalam beberapa jam!

Gambar Tools Paling Populer

Dalam dunia seni digital berbasis Artificial Intelligence (AI), berbagai tools populer telah menjadi pilihan utama para seniman. GANPaint menempati urutan pertama dengan total 4.26 juta nilai popularitas. Tool ini dikenal karena kemampuannya mengedit dan memanipulasi gambar dengan mudah, memberikan hasil yang presisi dan memukau. Tepat di belakangnya ada DeepDream dan MidJourney , yang sama-sama populer untuk menciptakan karya seni unik.

ArtBreeder dan DALL-E melengkapi daftar ini dengan fitur yang memungkinkan pembuatan karakter secara otomatis dan detail. Dengan berbagai tools ini, menciptakan karya seni menjadi lebih mudah dan seru. Dari semua alat ini, mana yang menurut Anda paling menarik untuk dicoba?

Evolusi Art Style

Gambar Evolusi Art Style Cubism

Dalam pembahasan kita di atas tadi, adanya kolaborasi antara seni dan teknologi tampaknya berdampak positif bagi karya seni itu sendiri. Kali ini kita akan mencoba melihat bagaimana evolusi dari art style agar lebih memahami bagaimana hasil dari kolaborasi tersebut. Pada visualisasi kali ini kita akan hanya menggunakan data tahun 2023. Agar lebih sederhana kita coba bahas salah satu art style yang ada, yaitu Cubism sebagai art style paling dominan pada periode tahun 2023–2024.

Dari visualisasi tersebut, terlihat perjalanan art style Cubism hingga akhir Desember 2023 penuh dengan dinamika yang menarik. Adanya pola naik turun dari jumlah karya yang dihasilkan, mencerminkan perubahan minat dari waktu ke waktu. Di awal, art style ini cukup stabil, dengan angka berkisar antara 44 hingga 51. Puncaknya terjadi pada Juni 2023, di mana popularitasnya mencapai angka tertinggi yaitu 56 dan menandakan periode ini Cubism sedang benar-benar menjadi sorotan. Namun, setelah itu, angka ini perlahan menurun, mencapai titik rendah di 36 pada September 2023. Tidak ingin tenggelam, Cubism kembali bangkit pada Juni 2024, menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan hingga angka 53.

Popularitas Berdasarkan Tahun Pembuatan

Gambar Popularitas Tiap Art Style Berdasarkan Tahun Pembuatan

Jika sebelumnya kita membahas evolusi gaya seni Cubism yang penuh dinamika, visualisasi ini menambah konteks yang lebih luas dengan membandingkan popularitas berbagai gaya seni berdasarkan tahun pembuatan. Cubism, yang sebelumnya terlihat mengalami fluktuasi naik-turun, ternyata memiliki posisi yang cukup kuat secara keseluruhan di tahun 2023, dengan angka popularitas mencapai 1.37 juta. Kemudian pada tahun 2024, per bulan September Cubism mencapai angka popularitas sebesar 911,488. Angka ini menunjukkan bahwa Cubism, meskipun menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansinya di beberapa periode, tetap menjadi salah satu gaya seni yang memiliki pengaruh besar di dunia seni. Namun, ini juga membuktikan bahwa Cubism bukanlah art style yang mendominasi secara keseluruhan. Misalnya seperti art style Futurism yang masih memimpin dengan angka yang lebih tinggi pada tahun 2023 namun lebih rendah di 2024.

Hubungan antara pola evolusi dan data agregat ini memperlihatkan dinamika menarik dalam dunia seni. Misalnya, lonjakan atau penurunan popularitas Cubism pada periode tertentu bisa jadi dipengaruhi oleh bagaimana style ini dibandingkan dengan style lain yang lebih relevan atau dominan pada waktu itu. Dengan fokus pada evolusi Cubism sebelumnya, kita bisa melihat bahwa meskipun grafik ini hanya memberikan angka total, pola yang lebih mendetail dari evolusi art style seperti yang terlihat pada Cubism memberikan konteks yang lebih kaya. Ini membuktikan bahwa seni, di balik angkanya, selalu bercerita tentang perubahan, adaptasi, dan relevansi dengan zaman. Bagaimana menurut Anda, apakah Cubism masih memiliki ruang untuk kembali mendominasi?

Kesimpulan

Perubahan besar dalam seni digital akan terjadi berkat teknologi Artificial Intelligence (AI) pada tahun 2023–2024. Seniman kini bisa menciptakan karya seni dengan cara yang lebih kreatif dengan menggabungkan teknik tradisional dan digital. Seni digital AI juga membuat pengalaman seni menjadi lebih interaktif. Penonton juga tidak hanya melihat karya seni saja, namun dapat berpartisipasi aktif melalui platform digital yang tersedia. Ini membuat seni digital terasa lebih hidup dan relevan di zaman sekarang.

Namun, dengan kemunculan seni yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence (AI), ada yang perlu kita perhatikan, seperti masalah kepemilikan dan hak cipta. Penting bagi seniman dan pihak terkait untuk bekerja sama dalam mencari solusi agar perkembangan seni digital bisa berjalan dengan baik dan adil.

Secara keseluruhan, seni digital Artificial Intelligence (AI) mengubah cara kita menciptakan dan menikmati seni. Dengan teknologi yang terus berkembang, kita bisa menantikan inovasi dan eksplorasi baru yang menarik di dunia seni.

Daftar Pustaka

AI-Generated Art Trends Dataset. (2024, September 3). Kaggle.

Safiu Ridho, N. (2024, December). Infografis. Tableau Public.

AI dalam Seni dan Kreativitas : Mengapa Mesin Juga Bisa Menjadi Seniman? (2024). Baraka.

Kontributor dari proyek Wikimedia. (2023, February 25). Seni modern. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.

Ditulis oleh: Nanang Syaifu Ridho & Datains Team

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Datains
Datains

No responses yet

Write a response